Ambon - Warga Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dalam waktu dekat ini, akan segera direlokasi ke pemukiman yang baru, lantaran negeri tersebut telah ditetapkan berstatus siaga darurat.
“Saat ini sudah dalam penetapan siaga darurat daerah tersebut sudah rawan dan tidak layak lagi dihuni sesuai rekomendasi dari semua instansi terkait. Struktur tanah dan batu-batuan di lokasi tersebut sudah sangat lapuk sementara tingkat gempa di Ambon dalam satu bulan bisa terjadi enam hingga 10 kali. Walaupun itu kekuatan gempanya kecil tetapi cukup mempengaruhi,” jelas Asisten II Sekda Maluku Burhanudin Bandjar, kepada wartawan, usai memimpin Rapat Koordinasi Bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan serta Balai Sungai Maluku, yang berlangsung di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (10/10).
Dijelaskan, saat ini di Negeri Lima sudah terjadi 38 perembesan dan ini sangat berbahaya apalagi dengan kedalaman Sungai Way Ela yang mencapai 196 meter.
“Jika masyarakatnya telah direlokasi maka penanganan bendungannya tetap dilakukan supaya bisa menjadi sumber energi maupun tempat wisata. Sementara untuk proses relokasinya akan dibahas oleh Pemkab Malteng untuk mengupayakan penanganan sesuai dengan prosedur tetapnya,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Hermansyah menjelaskan berdasarkan kajian dan analisa yang telah dilakukan, akhirnya BNPB memutuskan untuk turun ke lokasi dan melihat langsung ke daerah ini karena kondisinya sudah sangat rawan dan tidak bisa lagi untuk ditempati oleh warga.
“Jadi kita harus segera mengambil langkah yang persuasif agar tidak ada korban jiwa karena selain BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial dan Kementerian PU sangat serius menyikapi persoalan di Negeri Lima ini,” jelasnya.
Setelah melakukan kunjungan, kata Hermansyah, pihaknya akan melihat lagi hal-hal yang harus dibenahi khususnya terkait kebutuhan masyarakat setempat karena saat ini anggaran sebesar Rp 300 juta telah disiapkan BNPB untuk kegiatan tanggap darurat.
Di tempat yang sama, Bupati Malteng, Abua Tuasikal mengatakan, untuk proses relokasi maupun penanganan bendungan akan dibahas pihaknya dengan instansi-instansi teknis terkait namun dalam waktu dekat ini, warga harus segera direlokasi. (S-16)
Sumber : http://siwalimanews.com
No comments:
Post a Comment