Sunday, August 3, 2014

Menikmati Keindahan Lembah Harau, Sumatera Barat

Warna-warni menakjubkan di dinding tebing.
Salah satu bukti keindahan Indonesia adalah Lembah Harau di Payukumbuh, Sumbar. Di sanalah Anda bisa melihat barisan tebing yang menjulang tinggi dengan kekayaan flora fauna, kecantikan air terjun dan jadi tempat panjat tebing. Sempurna!

Lembah Harau terbentuk akibat adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda patahannya adalah dengan adanya air terjun.


Ini artinya, dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun. Secara geologi, batuan yang ada di situ berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun.
Paduan warna-wani tebing, sawah, air terjun, dan hutan .

Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon. Kawasan objek wisata Lembah Harau terdiri dari 3 kawasan, Kawasan Aka Barayu, Sarasah Bunta, dan Rimbo Piobang.

Saat ini, Lembah Harau terbagi menjadi 2 daerah wisata utama, yaitu Sarasah Bunta dan Aka Barayun. Di Sarasah Bunta terdapat 4 buah air terjun, dan di Aka Barayun cuma ada 1 air terjun.

Air Terjun di Lembah Harau ini sangat jernih dan dingin, juga ada ikan-ikan kecil. Air terjun di Aka Barayun ditampung pada sebuah kolam mirip kolam renang. Sedangkan air terjun di Sarasah Bunta, penampungan air terjunnya masih alami.

Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian mencapai 150 meter. Lembah Harau dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Alam Lembah Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang.

Tebing-tebing yang memukau di tengah alam yang indah.
Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter. Bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak, dan Bukit Tarantang.

Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, kita bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m.

Dari mulai saat memasuki Lembah Harau, kita akan menemukan banyak keindahan yang memukau. Pantas, kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi Lembah Harau memberi julukan Yosemite nya Indonesia.

Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak tahun 1926.

Menyaksikan hamparan sawah yang indah, itu hal yang sudah biasa di berbagai tempat di Indonesia ini. Namun, jika hamparan sawah itu diapit oleh tebing tebing tegak lurus menjulang setinggi sekitar 150 meter hingga 200 meter, kita pasti akan berdecak kagum. Pemandangan itu bisa dilihat di Lembah Harau.
Sisi-sisi tebing di wilayah Sarasah Bunta Lembah Harau

Keindahan Lembah Harau lainnya masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana ada cagar alam dan suaka margasatwa. Lembah Harau seluas 270,5 hektar. Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993.

Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi. Ditambah sejumlah binatang langka asli Sumatera, seperti monyet ekor panjang (macaca fascirulatis) yang acap terlihat di kawasan Lembah Harau.

Jika ingin merasakan bermalam di kawasan Cagar Alam Lembah Harau, tersedia  pondok kecil dan Rumah Gadang di dasar lembah untuk tempat menginap. Harga sewa kamar semalam bervariasi, mulai dari Rp 50.000, hingga Rp 2 juta per malamnya.

Sumber : detik travel

No comments:

Post a Comment