Jakarta - Peneliti menemukan dua danau subglasial pada kedalaman 800 meter di bawah lapisan es Greenland.
Menurut hasil studi yang diterbitkan di Geophysical Research Letters, luas kedua danau itu masing-masing sekitar delapan kilometer persegi sampai 10 kilometer persegi dan pada satu titik luasnya bisa bertambah sampai tiga kali daru ukuran yang sekarang.
Danau-danau subglacial itu kemungkinan mempengaruhi aliran lapisan es dan berdampak pada perubahan kenaikan permukaan air laut global.
Para peneliti di Scott Polar Research Insitute (SPRI) University of Cambridge menggunakan radar udara untuk mengungkap keberadaan danau di balik es itu, demikian seperti dilansir laman Science Daily pada 27 November.
Menurut penulis utama studi itu, Dr Steven Palmer dari University of Exeter, hasil penelitian menunjukkan bahwa danau subglasial tersebut berperan penting dalam sistem saluran pada lapisan es Greenland.
"Karena jalur air bergerak di bawah lapisan es sangat mempengaruhi kecepatan aliran es, pemahaman lebih baik tentang danau-danau ini akan memungkinkan kami memperkirakan secara lebih akurat bagaimana lapisan es merespons pemanasan pada masa mendatang," jelasnya.
Menurut para peneliti, danau ini terbentuk dengan cara yang berbeda dengan danau di bawah lapisan es Kutub Selatan.
Tidak seperti di Kutub Selatan yang suhu permukaannya sepanjang tahun berada di bawah titik beku, danau yang baru ditemukan di Greenland kemungkinan terbentuk karena permukaan es yang mencair mengalir melalui retakan-retakan es.
Danau pada permukaan yang letaknya berdekatan juga dapat mengisi danau subglasial selama musim panas yang hangat.
Artinya, danau merupakan bagian dari sistem terbuka dan terhubung dengan permukaaan, berbeda dengan danau-danau di Kutub Selatan yang kebanyakan berada di ekosistem terisolasi.
Saat ini ada 400 danau yang telah di deteksi di bawah lapisan es Kutub Selatan. Dan dua danau subglasial itu merupakan yang pertama ditemukan di Greenland.
Es di Greenland lebih tipis dari Kutub Selatan sehingga danau yang terbentuk sebelumnya lebih cepat membeku.
Lapisan es yang lebih tebal di Kutub Selatan bisa berfungsi seperti selimut penyekat yang mencegah air yang terjebak di bawah permukaan membeku.
Sumber : antaranews.com
No comments:
Post a Comment