Pak Lebai tinggal di antara dua kampung.
Kampung pertama terletak di hulu sungai, sedangkan kampung kedua terletak
di hilir sungai. Pada waktu yang bersamaan, kedua kampung itu mengadakan
acara kenduri.
Segera ia membuka bekal yang
dibawanya. Secepat kilat pula kucing kesayangannya merampas bungkusan
itu. Akibatnya, bekalnya terlempar ke sungai. Ah, sungguh
malang nasib Pak Lebai!
Cerita ini merupakan cerminan dari rakusnya
seseorang yang ingin menguasai semuanya. Dan cerminan tokoh ini banyak
dijumpai di negeri kita Indonesia yang katanya berbudaya dan beretika.
Tapi pada kenyataannya banyak hak-hak rakyat yang dirampas
sewenang-wenang oleh para pemimpin. Rakyat dikebiri dengan
kebijakan-kebijakan semu yang tak lain dan tak bukan hanya untuk
melenggangngkan kekuasaannya. Sadar atau tidak para pecundang-pecundang
itu kelak akan memperoleh balasan setimpal atas apa yang telah dilakukan.
Cepat atau lambat roda akan selalu berputar, andai sekarang kalian masih
diatas (mempunyai kekuasaan), kelak kalian pasti berada di bawah (lepas dari
kekuasaan). Apa yang akan kalian perbuat bila telah lepas dari kekuasaan?????
pastinya hanya mampu mengemis........ kalau tidak dilindas oleh
kekuasaan yang baru.
No comments:
Post a Comment